Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam

 Tugas Sejarah Indonesia


Anggota Kelompok: 

- Erlando ( X IPS )

- Felycia ( X IPA )


Kerajaan Mataram Islam



A. Penjelasan Umum

Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram adalah Kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berkuasa antara abad ke-16 hingga abad ke-18. Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Sultan Agung (1613-1645 M). Di bawah kekuasaannya, Mataram mampu menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Selain itu, kerajaan yang terletak di Kotagede, Yogyakarta, ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah didirikannya loji-loji dagang di pantai utara. Masa kekuasaan Kerajaan Mataram Islam berakhir pada 1755 M, setelah ditandatangi Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama VOC. Dalam kesepakatan tersebut, Kesultanan Mataram dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan Ngayogyakarta dan Nagari Kasunanan Surakarta.


B. Batas Wilayah Mataram Islam

Sebelah utara: Tugu Yogjakarta 

Sebelah Selatan: Panggung Krapyak 

Sebelah Timur: Sungai Code 

Sebelah Barat: Sungai Winongo


C. Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Sejarah Kerajaan Mataram Islam dimulai ketika Ki Ageng Pemanahan membantu Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, mengalahkan Arya Penangsang dari Jipang. Atas jasanya, Ki Ageng Pemanahan dianugerahi wilayah tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta). Ki Ageng Pemanahan membangun tanah tersebut menjadi desa yang makmur dan setelah ia meninggal, perannya diteruskan oleh putranya, Danang Sutawijaya (Raden Ngabehi Loring Pasar). Setelah itu, Sutawijaya mulai memberontak pada Pajang yang masih dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya. Pertempuran antara Pajang dan Mataram berhasil dimenangkan oleh Sutawijaya. Setelah Sultan Hadiwijaya sakit dan akhirnya wafat, Sutawijaya mendirikan Kesultanan Mataram.


D. Letak Geografis


Kerajaan Mataram terletak di Kota Gede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta. Kerajaan ini berdiri di sekitar aliran Sungai Opak dan Progo yang bermuara di Laut Selatan. Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586.




E. Kehidupan Politik

(Gambar Sutawijaya)







Sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Mataram Islam, Sutawijaya menghadapi banyak rintangan, terutama dari bupati di pantai utara Jawa yang dulunya tunduk kepada Pajang. Mereka terus melakukan pemberontakan karena ingin melepaskan diri dari Pajang dan menjadi kerajaan yang merdeka. Dengan demikian, Sutawijaya tetap berhasil melakukan perluasan wilayah hingga berhasil menduduki seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kesultanan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 M). Di bawah kekuasaannya, Mataram sempat beberapa kali melakukan penyerangan ke Batavia untuk memerangi VOC. Selain itu, wilayah kekuasaan Mataram hampir meliputi seluruh Pulau Jawa.


F. Kehidupan Ekonomi







Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam banyak ditopang dengan daerah pertanian atau agraris. Hal ini tentu saja karena letak geografis Kerajaan Mataram Islam yang berada di pedalaman dan memiliki tanah yang subur. Kondisi geografis yang sangat mendukung ini menjadikan kehidupan ekonomi Kerajaan Islam Mataram berkembang begitu pesat dan bahkan sampai bisa menjadi kerajaan pengekspor beras terbesar pada saat itu. Selain mengandalkan hasil pertanian, masyarakat Mataram juga pandai melakukan perdagangan laut. Bukti nya adalah mereka mampu menguasai daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai utara Jawa. Kekuatan ekonomi yang ditopang dengan kemampuan pertanian dan maritim ini kemudian yang menjadikan Kerajaan Mataram Islam menjadi sangat kuat di nusantara.


G. Kehidupan Sosial Budaya

Kehidupan budaya pada masa perkembangan Kerajaan Islam Mataram sendiri cukup bagus, artinya ada banyak kreasi yang muncul. Ada perkembangan seni tari, seni pahat, seni sastra dan lainnya. Selain itu, juga muncul akulturasi antara kebudayaan Hindu Buddha dan Islam. Contohnya adalah acara Grebeg yang pada awalnya adalah sebuah tradisi pada jaman Majapahit untuk pemujaan roh nenek moyang, kemudian digeser untuk perayaan hari besar Islam. Sehingga menjadi banyak muncul acara Grebeg, seperti Grebeg Syawal, Grebeg Maulud dan acara lainnya. Selain itu, pada penanggalan juga terjadi akulturasi budaya. Hitungan tahun yang pada mulanya merpakan tarikh Hindu yang didasarkan pada peredaran Matahari, kemudian sejak tahun 1633 dirubah menjadi tarikh Islam yang didasarkan pada peredaran bulan. Tahun Hindu 1555 kemudian diteruskan dengan perhitungan baru yang dikenal dengan sebutan Tahun Jawa. Selain itu, Sultan Agung juga termasuk orang yang kreatif di bidang kesusastraan. Beliau mengarang Kitab Sastra Gending yang merupakan kitab filsafat. Selain itu juga muncul berbagai kitab seperti Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata yang berisi ajaran tabiat baik yang bersumber pada kitab Ramayana.


H. Peninggalan Sejarah

Berikut ini beberapa bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Surakarta:

- Benteng Vastenburg 

- Pasar Gedhe Hardjonagoro 

- Rumah Sakit Kadipolo 

- Masjid Agung Kraton Surakarta 

- Taman Sriwedari 

Berikut ini beberapa bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta:

- Masjid Agung Gedhe Kauman 

- Masjid Kotagede 

- Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning 

- Pasar Kotagede Kompleks 

- Makam Kerajaan Imogiri